Dunia teknologi yang semakin berkembang kini tidak lagi terpusat pada perangkat-perangkat
mobile, seperti smartphone dan tablet. Salah satu perangkat yang hingga saat
ini menjadi “pasangan wajib” bagi para pemilik desktop, yaitu printer, ikut
terkena imbas dari pertumbuhan teknologi di era masa kini.
Mesin cetak 3D sekarang ini sudah sungguh maju, makanan sampai tangan
prostetik yang bisa berfungsi pun sudah bisa dicetak. Tak hanya sampai di situ,
setelah benda keras dan padat, kini mesin cetak ini diduga sudah bisa membuat
salinan berhelai, seperti benang dan rambut palsu.
Dilaporkan dari Science Daily, 2 Novenber 2015, peneliti dari Universitas
Carnegie Mellon menemukan cara untuk memproduksi helai serat dan benang dengan
printer berkualitas biasa dan dengan harga terjangkau.
Teknik memproduksi rambut 3D mirip dengan--dan terinspirasi dari-- lembar
helai plastik yang tercipta ketika seseorang menggunakan lem panas.
Review pembuatan rambut dengan Printer 3D
"Anda hanya menekan keluar bahan dalam jumlah kecil, lalu
menariknya," ungkap Gierard Laput, mahasiswa Ph. D. di jurusan
Human-Computer Interaction Institute dari Carnegie Mellon. "Idenya sungguh
simpel."
Rambut plastik diproduksi helai demi helai, prosesnya tidak
seketika--perlu waktu kurang lebih 20 hingga 25 menit untuk menciptakan
jumputan rambut pada permukaan seluas 10 milimeter persegi. Namun, Anda tidak
diperlukan perangkat keras khusus lainnya, hanya seperangkat parameter tambahan
pada pekerjaan cetak 3D.
Hasil rambut yang sudah dicetak bisa dipotong, digelombangkan dengan
ditiup dengan udara panas, atau dikepang, seperti halnya rambut manusia atau
wig. Sedangkan bagi rambut dengan diameter lebih besar dan kaku bisa digunakan
sebagai bulu sikat.
Laput dan koleganya, sesama mahasiswa HCII Ph. D., Xiang Anthony Chen dan
asisten dosen HCII, Chris Harrison, akan mempresentasikan metode ini pada 11
November mendatang di UIST 2015, di ACM User Interface Software and Technology
Symposium, Charlotte, NC.
Peneliti mengembangkan teknik menggunakan pencetak model fused deposition modeling (FDM). FDM
menggunakan filamen plastik yang berjalan melalui sebuah pemercik yang
dipanaskan. Dengan ujung kecil, alat akan membentuk serat-serat kecil merata
dari bahan leleh membentuk pola, lapisan ke lapisan, sampai salinan 3 dimesni
tercapai. Printer FDM pun tidak mahal, yang digunakan Laput dan kolega hanya
$300 (Rp. 4,1 juta).
Untuk membuat serat seperti rambut, peneliti hanya perlu masukkan sedikit
plastik leleh lalu menarik ujung pemercik dengan cepat. Namun ada satu
masalahnya, menurut Laput, kepala printer tidak didesain untuk naik dengan
cepat, dan tidak cukup cepat untuk menghasilkan helai yang bentuknya meruncing.
Solusinya adalah dengan melakukan pendekatan masalah dari sisi
berbeda--secara harfiah. Walau ujung kepala printer tidak bisa bergerak dengan
cepat, mereka menerapkan bahan leleh dan
memosisikan bagian kepala dan alas ke samping, mereka bisa menciptakan helaian
'rambut' seperti yang diinginkan.
Laput dan koleganya telah mengggunakan teknik ini untuk membuat rambut
dalam berbagai warna untuk salinan cetak 3 dimensi, mulai dari rambut jabrik
boneka troll, rambut panjang untuk penyihir seperti Gandalf, atau bagian ekor
kuda. Dengan posisi akar yang diacak, mereka bisa menciptakan rambut yang
terlihat alami, sementara posisi akar rambut yang merata digunakan untuk
membuat helai rambut sikat gigi.
Peneliti menggunakan bahan-bahan biasa seperti polylactide, atau PLA
untuk proyek. Menurut Laput, menggunakan material mahal, seperti acrylonitrile
butadiene styrene (ABS) akan memungkinkan dalam menciptakan rambut yang
bersifat magnetik.
Source : Mesin Cetak 3D Kini Bisa Membuat Salinan Rambut